1.Seorang
pemuda yang berambut keriting dan kusut masai.
Dari
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:
“Dia adalah seorang pemuda yang sangat
keriting rambutnya, hilang cahaya matanya, seakan-akan aku menyerupakannya
dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.” (HR. Muslim: 2937)
Dalam
riwayat lain: “Rambutnya kusut.”
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Nanti akan ada pendusta yang menyesatkan,
rambut di belakangnya hubukun (keriting seperti terjalin/dipintal) –beliau
ucapkan tiga kali–. Dia akan berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’. Barangsiapa
yang berkata: ‘Engkau bukan Rabb kami. Rabb kami adalah Allah, kepada-Nyalah
kami bertawakal dan kepada-Nyalah kami kembali. Kami berlindung kepada Allah
dari kejahatanmu’, niscaya Dajjal tak mampu mengalahkannya.” (Ash-Shahihah
no. 2808)
Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini merupakan dalil yang tegas bahwa
Dajjal akbar (terbesar) adalah manusia yang punya kepala dan rambut. Bukan
sesuatu yang maknawi atau kiasan dari kerusakan, sebagaimana ucapan
orang-orang yang lemah imannya….” (Silsilah Ahadits Shahihah, 6/2, pada
penjelasan hadits no. 2808)
2.
Matanya
Dia
adalah seorang yang buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidaklah demikian.
Masalah ini diriwayatkan dalam hadits yang mutawatir, diriwayatkan oleh lebih
dari sepuluh orang sahabat. Di antaranya:
-
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:
Rasulullah
berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku
memperingatkan kalian darinya, tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan
memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan
kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum
disampaikan para nabi kepada kaumnya. Ketahuilah dia itu buta sebelah, adapun
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim
no. 2930)
-
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:
“Sesungguhnya Dajjal buta matanya yang
kanan, matanya seperti anggur yang menonjol.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no.
2932)
-
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang
Dajjal yang telah disampaikan oleh seorang nabi kepada kaumnya? Dia buta
sebelah, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga
pada hakikatnya adalah neraka, aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi
Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no.
2936)
Rasullullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya
putih.” (Dalam satu riwayat): “Kulitnya putih seperti keledai putih.
Kepalanya kecil dan banyak gerak, mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika
ada orang-orang yang binasa (mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian
tidaklah buta sebelah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu berkata: Sanadnya shahih menurut syarat Muslim, Ash-Shahihah, no.
1193)
Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: “Hadits ini menunjukkan Dajjal akbar adalah
manusia yang mempunyai sifat seperti manusia. Apalagi Rasulullah
menyerupakannya dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan, seorang shahabat. Hadits ini
satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang
menyatakan Dajjal bukanlah sosok fisik, tapi rumuz (simbol) kemajuan Eropa
berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang haq) Dajjal adalah manusia,
fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam
banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
Tulisan
di antara Kedua Matanya
Tertulis
di antara kedua matanya yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis
ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali
memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta,
adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal :ك ف
ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dari
‘Umar bin Tsabit Al-Anshari rahimahullah, beliau mendapatkan berita dari
sebagian shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya pada
suatu hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata memperingatkan
manusia dari Dajjal:
“Sesungguhnya tertulis di antara dua matanya
ك ف ر, akan bisa membacanya orang yang membenci amalannya -atau akan
membacanya semua mukmin.” (HR. Muslim)
Dalam
satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:
“Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa
menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
Al-Imam
An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Yang benar dan ini adalah ucapan para ulama
muhaqqiqin: Tulisan (yang ada di antara kedua mata Dajjal, -pen.) adalah
hakiki adanya sesuai dzahirnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan sebagai
tanda di antara sekian tanda kekufuran, kedustaan, dan kebatilannya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala tampakkan kepada seluruh mukmin yang bisa baca tulis
ataupun tidak, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sembunyikan (tanda tersebut)
dari orang yang diinginkan kesesatannya dan terkena fitnahnya.” (Syarh
Muslim, 9/294)
Pengikut
Dajjal
Dari
Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi
Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai
thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak).” (HR. Muslim no. 2944)
Pengikut
Dajjal adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang jahat. Diriwayatkan
dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan
aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’
Aku menjawab: ‘Saya mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.’
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku
masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi (melindungi) kalian.
Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta
sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke
Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki
tujuh pintu, setiap celahnya ada dua malaikat yang berjaga. Maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal ….” (HR. Ahmad, Abdullah bin
Ahmad, Ibnu Hibban. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: Sanadnya
shahih)
Dalam
sebuah hadits disebutkan juga bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah
pasukan Khawarij.
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai)
membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar
sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di
tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
Macam-macam
Fitnahnya
Fitnah
yang dilakukan Dajjal banyak sekali, di antaranya:
1.
Bersamanya ada surganya dan nerakanya.
Dari
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
“Dajjal cacat matanya yang kiri1, keriting
rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan
surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)
2.
Membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya kembali.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Keluarlah pada hari itu seorang yang
terbaik atau di antara orang terbaik. Dia berkata: ‘Aku bersaksi engkau
adalah Dajjal yang telah disampaikan kepada kami oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.’ Dajjal berkata (kepada pengikutnya): ‘Apa pendapat kalian
jika aku bunuh dia dan aku hidupkan kembali apakah kalian masih ragu
kepadaku?’ Mereka berkata: ‘Tidak.’ Maka Dajjal membunuhnya dan menghidupkannya
kembali….” (HR. Muslim no. 2938)
3.
Menggergaji seseorang kemudian membangkitkannya kembali. (HR. Muslim,
2938/113)
4.
Memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lalu turunlah hujan.
Dari
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata:
“…Dia datang kepada satu kaum mendakwahi
mereka. Merekapun beriman kepadanya, menerima dakwahnya. Maka Dajjal
memerintahkan langit untuk hujan dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan
tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
Adapun
kaum yang tidak beriman dan tidak menerima dakwah Dajjal, tidak ada sedikit
harta pun tersisa pada mereka.
5.
Akan diikuti perbendaharaan harta.
Dalam
hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“…Dia mendatangi reruntuhan dan berkata:
‘Keluarkanlah perbendaharaanmu.’ Maka keluarlah perbendaharaannya mengikuti
Dajjal seperti sekelompok lebah.” (HR. Muslim no. 2937)
6.
Bersamanya air, sungai, dan gunung roti, api, dan air.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“…Sesungguhnya bersama dia ada surga dan
nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal
adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga.” (HR. Ahmad. Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu berkata: sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Masihid
Dajjal)
Dari
‘Uqbah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang Dajjal:
“Sungguh Dajjal akan keluar dan bersamanya
ada air dan api. Apa yang dilihat manusia air sebenarnya adalah api yang
membakar. Apa yang dilihat manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin
yang segar. Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih
yang dilihatnya api, karena itu adalah air segar yang baik.” (HR. Muslim no.
2935)
Jika
seorang mukmin telah mengetahui dan beriman akan keluarnya Dajjal dengan
membawa fitnah yang demikian dahsyat, hendaknya ia mengamalkan beberapa sebab
untuk menjaga dirinya dari Dajjal dan fitnahnya. Di antara amalan tersebut:
1.
Minta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kejelekan fitnahnya,
memperbanyak minta perlindungan darinya terutama setelah tasyahud akhir.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Jika salah seorang kalian selesai dari
tasyahud akhir mintalah perlindungan dari empat perkara: ‘Ya Allah, aku
berlindung kepadamu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah waktu
hidup dan waktu mati, dan dari kejahatan fitnah Dajjal’.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
2.
Menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama
dari surat Al-Kahfi, akan terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim)
3.
Menjauhinya, tidak mendatanginya kecuali seorang yang yakin tak akan terkena
mudarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa mendengar (keluarnya) Dajjal
hendaknya menjauh darinya. Demi Allah, sungguh ada seorang yang mendatanginya
merasa dirinya beriman tapi kemudian mengikuti Dajjal dikarenakan
syubhat-syubhat yang dilontarkan Dajjal.” (HR. Ahmad)
4.
Tinggal di Makkah dan Madinah
Karena
keduanya adalah negeri yang aman tak bisa dimasuki Dajjal. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan
dimasuki Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Dia tidak mendapati celah/ jalan
masuk kecuali padanya ada malaikat yang berbaris menjaganya.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Dan
termasuk yang terjaga dari Dajjal juga adalah Masjidil Aqsha serta bukit
Tursina (dalam riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban sebagaimana dalam Qishshatu
Masihid Dajjal)
|
BELA DIRI HYBRID PONDOK GEDE BEKASI
|
Sabtu, 22 November 2014
Rahasia Dajjal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar